Jumat, 05 September 2008

Cerita Sex - Threesome untuk pertama kalinya

 cerita sex 17 tahun  ngentot threesome memek bugil

Dulu gw punya teman SMU yang sangat baik dan akrab karena kami sama-sama aktif di OSIS. Setelah lulus SMU dia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke Jepang , sedangkan aq , karena keadaan ekonomi yang pas-pasan, puas menamatkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi swasta di Bali.


Setelah lulus, aq memutuskan untuk pergi dan bekerja di Jakarta. Entah suatu kebetulan atau bukan, saat bekerja di salah satu perusahaan swasta, aq bertemu kembali dengan ILuh Putu , yang bekerja di perusahaan rekanan perusahaan kami. Kami bertemu waktu ada penandatanganan kerjasama antara perusahaannya dengan perusahaan tempatku bekerja. Kami pun kembali akrab setelah tidak bertemu sepuluh tahun. Ia masih tetap cantik seperti dulu. Dari ceritanya, aq dapatkan informasi bahwa ia memperoleh master di bidang marketing. Selain itu, sama sepertiku, ia telah tiga tahun menikah, suaminya orang Jakarta, tetapi mereka belum dikaruniai anak; sedangkan aq ketika itu masih lajang. Usai kerja, kami suka pulang bareng, sebab rumahnya searah denganku. Kadang-kadang jika ia dijemput suaminya, aq ikut numpang mobil mereka. aq tak pernah terpikir kalau temanku ILuh Putu memiliki suatu rahasia yang suaminya sendiri pun tak pernah tahu. Suatu ketik – kuingat waktu itu hari kamis – aq ikut pulang di mobil mereka, kudengar ILuh Putu berkata pada suaminya,


“Pa, lusa aq ulang tahun yang ke-28, kan? aq akan minta hadiah istimewa darimu. Boleh kan?”

Sambil menyetir, suaminya menjawab, “Ok, hadiah apa rupanya yang kau minta, sayang?”


“Hmmm, akan kusebutkan nanti malam waktu kita ….” sambil tersenyum dan mengerlingkan mata penuh arti.

Suaminya bergumam, “Beginilah istriku. Kalau ada maunya, harus dituruti. Kalau tidak kesampaian, bisa pecah perang Irak.” Kemudian tak berapa lama, ia melanjutkan, “Gimana Wan , waktu SMU dulu, apa gitu juga gayanya?”

Kujawab, “Yah, begitulah dia. Waktu jadi aq ketua dan dia sekretaris OSIS, dia terus yang berkuasa, walaupun program kerja aq yang nyusun.”

“Idiiiih, jahat lu Wan , buka kartu!” teriak ILuh Putu sambil mencubit lenganku pelan.

Suaminya dan aq tertawa. Sambil kuraba bekas cubitannya yang agak pedas, tetapi memiliki nuansa romantis, kubayangkan betapa bahagianya suaminya beristrikan ILuh Putu yang cantik, pintar dan pandai bergaul. aq kemudian turun di jalan depan kompleks perumahan mereka dan melanjutkan naik angkot ke arah rumahku yang letaknya tinggal 3 km lagi. aq sudah lupa akan percakapan di mobil mereka itu, ketika malam minggu, aq cuma duduk-duduk di rumah sambil menonton acara televisi yang tidak menarik, tiba-tiba kudengar dering telepon.



“Wan, kau ada acara? ILuh Putu dan aq sedang merayakan ulang tahunnya. Datanglah ke rumah kami. Dia sudah marah-marah, sebab baru tadi aq bilang mau undang kau makan bersama kami. Ok, jangan lama-lama ya?” suara Dimas, suami ILuh Putu terdengar.



“Wah, kebetulan Mas, aq sedang bete nich di rumah. aq datang sekitar 20 menit lagi ya?” jawabku.



“Baiklah, kami tunggu,” katanya sambil meletakkan gagang telepon.

aq bersiap-siap mengenakan baju hem yang agak pantas, kupikir tak enak juga hanya pakai kaos. Sepeda motor kukeluarkan dan segera menuju rumah Dimas dan ILuh Putu .

Setibanya di sana, kuketuk pintu. ILuh Putu membuka pintu. Kulihat gaunnya begitu indah membalut tubuhnya. Potongan gaunnya di bagian dada agak rendah, sehingga menampakkan belahan payudaranya yang sejak SMU dulu kukagumi, sebab pernah kulihat keindahannya tanpa sengaja waktu ia berganti baju saat olah raga dulu. Kusalami dia sambil berkata, “Selamat ulang tahun, ya An! Panjang umur, murah rejeki, cepat dapat momongan, rukun terus dalam rumah tangga”

Tanpa kuduga, tanganku disambut dengan hangatnya sambil diberikannya pipinya mencium pipiku. Yang lebih tak terduga, pinggiran bibirnya – entah disengaja atau tidak – menyentuh tepi bibirku juga. “Trims ya Wan ,” katanya. aq masuk dan mendapati Dimas sedang duduk di ruang tamu sambil menonton televisi.



Dimas dan ILuh Putu mengajakku makan malam bersama. Cukup mewah makan malam tersebut, sebab kulihat makanan restoran yang dipesan mereka. Ditambah makanan penutup berupa puding dan beragam buah-buahan membuatku amat kenyang. Usai makan buah-buahan, Dimas ke ruang bar mini dekat kamar tidur mereka dan mengambil sebotol champagne. “Wah, apa lagi nich?” tanyaku dalam hati.



“Ayo Wan , kita bersulang demi ILuh Putu yang kita cintai,” kata suaminya, sambil memberikan gelas kepadaku dan menuangkan minuman keras tersebut. Kami bertiga minum sambil bercerita dan tertawa. Usai makan, kami berdua kembali ke ruang tamu, sedangkan ILuh Putu membereskan meja makan.



Dimas dan aq asyik menonton acara televisi, ketika kulihat dengan ekor mataku, ILuh Putu mendatangi kami berdua. “Mas, ganti acaranya dong, aq mau nonton film aja! Bosen acara TV gitu-gitu terus,” rajuknya kepada suaminya.



Dimas menuju bufet tempat kepingan audio video dan sambil berkata padaku, ia mengganti acara televisi dengan film, “Nah, gitulah istriku tersayang, Wan . Kalau lagi ada maunya, jangan sampai tidak dituruti.”



Kami tertawa sambil duduk bertiga. aq agak kaget waktu menyaksikan, ternyata film yang diputar Dimas adalah film dewasa alias blue film. “Pernah nonton film begini, Wan ? Jangan bohong, pria seperti kita jaman SMP saja sudah baca Playboy dulu, bukan?”



“He .. he .. he .. nonton sich jangan ditanya lagi, Mas. Udah sering. Prakteknya yang belum,” tukasku sambil meringis. Agak risih juga nonton bertiga ILuh Putu dan suaminya, sebab biasanya aq nonton sendirian atau bersama-sama teman pria.



“iluh kemarin minta kita nonton BF bertiga. Katanya demi persahabatan,” ujar suaminya.



“Ya Wan , bosen sich, cuma nonton berdua. Sekali-sekali variasi, boleh kan?” kata ILuh Putu menyambung ucapan suaminya dan duduk semakin rapat ke suaminya.



Kami bertiga nonton adegan film. Mula-mula seorang perempuan Asia main dengan pria bule. Lalu pria Asia dengan seorang perempuan Amerika Latin dan seorang perempuan bule. Wah, luar biasa, batinku sambil melirik ILuh Putu yang mulai duduk gelisah. Kulihat suami ILuh Putu sesekali mencium bibir ILuh Putu dan tangannya yang semula memeluk bahu ILuh Putu , mulai turun meraba-raba tepi payudara ILuh Putu dari luar bajunya. Cerita ketiga semakin panas, sebab pemainnya adalah seorang perempuan Asia yang cantik dan bertubuh indah dan dua orang pria, yang satu Amerika Latin dan yang satunya lagi bule. Si perempuan diciumi bibir lalu payudaranya oleh si pria bule, sedang si pria Amerika Latin membuka perlahan-lahan rok dan celana dalam si perempuan sambil menciumi lutut dan pahanya. Kedua pria tersebut menelentangkan si perempuan di sofa, yang satu menciumi dan meremas payudaranya, sedang yang lain menciumi celah-celah paha. Adegan itu dilakukan secara bergantian dan akhirnya si pria bule menempatkan penisnya ke klitoris si perempuan hingga si perempuan merintih-rintih. Rintihannya makin menjadi-jadi sewaktu penis tersebut mulai memasuki vaginanya; di bagian atas, payudaranya diremas dan diciumi serta disedot si pria Amerika Latin. Si perempuan kemudian memegang pinggang si pria Amerika Latin dan mencari penisnya untuk diciumi dan dimasukkan ke dalam mulutnya. Si pria memberikan penisnya sambil terus meremas payudara si perempuan. Begitulah, penis yang satu masuk keluar vaginanya, sedang penis yang lain masuk keluar mulutnya. aq merasakan penisku menegang di balik celana dan sesekali kuperbaiki dudukku sebab agak malu juga pada ILuh Putu yang melirik ke arah risleting celanaku. aq merasa horny, tetapi apa daya, aq hanya penonton, sedangkan ILuh Putu dan Dimas, entah apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Kukerling Dimas dan ILuh Putu yang sudah terpengaruh oleh film tersebut. Gaun ILuh Putu semakin turun dan payudaranya sudah semakin tampak. Benar-benar indah payudaranya, apalagi saat kulihat yang sebelah kiri dengan putingnya yang hitam kecoklatan, sudah menyembul keluar akibat jamahan tangan suaminya. Desahan ILuh Putu bercampur dengan suara si perempuan Asia di film yang kami saksikan. Mereka berdua tampak tidak peduli lagi dengan kehadiranku. aq lama-lama segan juga, tetapi mau pamit kayaknya tidak etis. Kuluman bibir Dimas semakin turun ke leher ILuh Putu dan berlabuh di dada sebelah kiri. Bibirnya melumat puting sebelah kiri sambil tangan kanannya meremas-remas payudara kanan ILuh Putu . Gaun ILuh Putu hampir terbuka lebar di bagian dada.





Tiba-tiba ILuh Putu bangkit berdiri dan menuju dapur. Ia kemudian keluar dan membawa nampan berisi tiga gelas red wine. Ia sodorkan kepada kami berdua dan kembali ke dapur mengembalikan nampan. aq dan suaminya minum red wine ketika kurasakan dari arah belakangku ILuh Putu menunduk dan mencium bibirku tiba-tiba, “Mmmmfff, ahhh, An, jangan!” kataku sambil menolakkan wajahnya dengan memegang kedua pipinya. ILuh Putu justru semakin merapatkan wajah dan tubuhnya dari arah atas tubuhku. Lidahnya masuk dengan lincahnya ke dalam mulutku sedangkan bibirnya menutup rapat bibirku, payudaranya kurasakan menekan belakang kepalaku. aq masih mencoba melawan dan merasa malu diperlakukan demikian di depan suaminya. Rasa segan bercampur nafsu yang menggelora membuat wajahku semakin memanas, terlebih atas permainan bibir dan lidah ILuh Putu serta payudara yang ditekankan semakin kuat.



Kudengar suara suaminya, “Tak usah malu, Wan . Nikmati saja. Ini bagian dari permintaan spesial ILuh Putu kemarin. Kali ini ia tidak minta kado yang lain, tapi kehadiranmu.”

aq berhasil melepaskan diri dari serangan ILuh Putu dan sambil terengah-engah kukatakan, “An, tolong … jangan perlakukan aq seperti tadi. aq malu. Dimas, aq minta maaf, aq mau pulang saja.” aq bergegas menuju pintu. Tapi tiba-tiba ILuh Putu menyusulku sambil memeluk pinggangku dari belakang. Sambil menangis ia berkata, “wan, maafkan aq . aq tidak mau kau pulang sekarang. Ayolah, kembali bersama kami.” Ia menarik tanganku duduk kembali. aq terduduk sambil menatap lantai, tak berani melihat wajah mereka berdua. Di seberangku, Dimas dan ILuh Putu duduk berjejer. Dimas berkata,



“ Wan tolonglah kami. Ini permintaan khusus ILuh Putu . Sebagai sahabat lamanya, kuharap kau tidak keberatan. Sekali lagi aq minta maaf. Kami sudah konsultasi dan berobat ke dokter agar ILuh Putu hamil. Ternyata bibitku tidak mampu membuahinya. Padahal kami saling mencintai, aq amat mencintainya, dia juga begitu terhadapku. Kami tidak mau cerai hanya oleh karena aq tidak bisa menghamilinya. Kami tidak mau mengangkat anak. Setelah kami bicara hati ke hati, kami sepakat meminta bantuanmu agar ia dapat hamil. Kami mau agar anak yang ada di dalam rumah tangga kami berasal dari rahimnya, walaupun bukan dari bibitku. aq senang jika kau mau menolong kami.” aq tidak menjawab. Kucoba menatap mereka bergantian.



Kemudian ILuh Putu menambahkan kalimat suaminya, “Aku tahu ini berat buatmu. Jika aq bisa hamil olehmu, anak itu akan menjadi anak kami. Kami minta kerelaanmu,Gus. Demi persahabatan kita. Please!” katanya memohon dengan wajah mengiba dan kulihat airmatanya menetes di pipinya.



“Tapi, bagaimana dengan perasaan suamimu, An? Kau tidak apa-apa Dick?” tanyaku sambil menatap wajah mereka bergantian.



Keduanya menggelengkan kepala dan hampir serempak menjawab, “Tidak apa-apa.”



“Aku pernah cerita pada suamiku, bahwa dulu kau pernah punya hati padaku, tapi kutolak karena tidak mau diganggu urusan cinta,” papar ILuh Putu lagi.



“Ya Wan , ILuh Putu sudah ceritakan persahabatan kalian dulu. aq dengar darinya, kau bukan orang yang suka jajan dan sejak dulu kau tidak nakal terhadap perempuan. Kami yakin kau bersih, tidak punya penyakit kelamin. Makanya kami sepakat menentukan dirimu sebagai ayah dari anak kami,” tambah suaminya. “Bagaimana Wan , kau setuju? Kau rela? Tolonglah kami ya!” pintanya mengiba. aq tidak menjawab. Hatiku tergetar. Tak menduga ada permintaan gila semacam ini dari sepasang suami istri yang salah satunya adalah sahabatku dulu. Namun di hati kecilku timbul keinginan untuk menolong mereka, meskipun di sisi lain hatiku, merasakan getar-getar cinta lama yang pernah timbul terhadap ILuh Putu .



“ Wan kau mau kan?” tanya ILuh Putu sambil berjalan ke arahku.



“Baiklah, asal kalian tidak menyesal dan jangan salahkan jika aq jadi benar-benar suka pada ILuh Putu nanti,” jawabku tanpa berani menatap muka mereka.



“Tak apa, Wan . aq tak keberatan berbagi ILuh Putu denganmu. aq tahu kau dulu tulus mencintai dia, pasti kau takkan menyakiti dia. Sama seperti aq , tak berniat menyakiti dirinya,” kata Dimas lagi.

ILuh Putu lalu duduk di lengan kursi yang kududuki sambil memegang daguku dan menengadahkan wajahku hingga wajah kami bersentuhan dan dengan lembut ia mencium kedua kelopak mataku, turun ke hidung, pipi dan akhirnya bibirku ia kecup lembut. Berbeda dengan ciumannya tadi, aq merasakan kenyamanan yang luar biasa, sehingga kubalas lembut ciumannya. aq hanyut dalam ciuman yang memabukkan. Sekelebat kulihat Dimas mengamati kami sambil mengelus-elus risleting celananya. ILuh Putu mengajakku duduk ke sofa panjang, tempat Dimas berada. Kini ia diapit olehku dan suaminya di sebelah kanannya. Kami berdua terus berciuman. Adegan di video kulirik sekilas, suasana semakin panas sebab si perempuan Asia sudah disetubuhi oleh dua pria sekali Wan yang satu berada di bawah tubuhnya dengan penis menancap dalam vaginanya, sedangkan penis yang satu lagi memasuki analnya. Kedua penis tersebut masuk keluar secara berirama menambah keras rintihan dan jeritan nikmat si perempuan. Kami bertiga terpengaruh oleh tayangan demikian, sambil melihat film tersebut, aq terus menciumi wajah, bibir dan leher ILuh Putu , sementara suaminya sudah membuka gaun ILuh Putu , turun hingga sebatas pinggulnya hingga terpampanglah kini kedua payudaranya yang sintal.



Desahan ILuh Putu semakin liar ketika lidahku menggelitiki lehernya yang jenjang dan suaminya berganti memagut bibirnya. Bibir dan lidahku semakin turun menuju celah-celah payudaranya. Tangan kiriku meremas payudara kanannya sambil bibirku melumat puting payudara kirinya. Ia mengerang semakin kuat, ketika tangan kiriku turun ke pinggulnya dan mengelus-elus pinggul dan pinggangnya. Ciumanku semakin turun ke perutnya dan berhenti di pusarnya. Lama menciumi dan menggelitiki pusarnya, membuatnya makin menggeliat tak menentu. Suaminya kulihat berdiri dan membuka seluruh pakaiannya. Dimas kini dalam keadaan bugil dan memberikan penisnya untuk digelomoh ILuh Putu . Dengan bernafsu, ILuh Putu mencium kepala penis suaminya, batangnya dan akhirnya memasuk-keluarkan penis itu ke dalam mulutnya. Tangan kanannya memegang batang penis suaminya sambil bibir dan lidahnya terus melakukan aksinya. Kulihat penis suaminya agak panjang, lebih panjang dari punyaku, maklum suaminya lebih tinggi daripada aq , cocoklah ILuh Putu mendapat suami tinggi sebab tingginya 167 Cm, sama denganku.



Sambil terus memesrai penis suaminya, ILuh Putu mengangkat sedikit pantat dan pinggulnya seakan-akan memberikan kesempatan buatku melepaskan gaunnya sama sekali. Secara alamiah, kedua tanganku bergerak menurunkan gaunnya hingga ke lantai, sehingga tubuh ILuh Putu hanya tinggal ditutupi selembar kain segitiga di bagian bawahnya. Tangan kiri ILuh Putu bergerak cepat melepaskan celana dalamnya. Kini ia benar-benar telanjang, sama seperti suaminya. ILuh Putu duduk kembali sambil menelan penis suaminya, hingga pangkalnya. Ia sudah benar-benar dalam keadaan puncak birahi.

aq mengambil posisi berlutut di celah-celah paha ILuh Putu . Kuamati sela-sela paha ILuh Putu . Vaginanya dihiasi rambut yang tipis, tapi teratur. Agaknya ia rajin merawat vaginanya, sebab rambut itu dicukur pada bagian labia, sehingga memperlihatkan belahan yang indah dengan klitoris yang tak kalah menariknya. Kuarahkan jari-jariku memegang klitorisnya. “Auuwww, aaahhh, enak Wan … terusin dong ….” Desisnya sambil menggeliatkan pinggulnya dengan indah. aq tidak menjawab, tetapi malah mendekatkan wajahku ke pahanya dan lidahku kujulurkan ke klitorisnya. “Ooooohhhh, nikmatnyaaaaa …..” desahnya sambil mempercepat gerakan mulutnya terhadap penis Dimas.



Kuciumi klitorisnya sambil sesekali melakuan gerakan menyedot. Klitorisnya sudah tegang sebesar biji kacang hijau. Indah sekali bentuknya, apalagi ketika kukuakkan labianya bagian atas klitorisnya. Kedua labianya kupegang dengan kedua tanganku dan kubuka lebar-lebar lalu dengan lembut kujulurkan lidahku menusuk ke dalam vaginanya. “Aaaaaahhhhhh …. Wan …. kau pintar banget!” rintihannya semakin meninggi. aq melakukan gerakan mencium, menjilat, menusuk, menyedot secara bergantian, bahkan tak urung kuisap klitoris dan kedua labianya secara bergantian, hingga erangan dan rintihannya semakin keras. Cairan vaginanya mengalir semakin banyak. Kusedot dan kumasukkan ke dalam mulutku. Gurih rasanya. Kedua tangannya kini memegang belakang kepalaku dan menekankannya kuat-kuat ke pahanya sambil menggeliat-geliat seksi. Semakin lama gerakannya semakin kuat dan dengan suatu hentakan dahsyat, ia menekan dalam-dalam vaginanya ke wajahku. Agaknya ia sudah orgasme. Kurasakan aliran air menyembur dari dalam vaginanya. Rupa-rupanya cairan vaginanya bercampur dengan air seninya. Anehnya, aq tidak merasa jijik, bahkan kuisap seluruhnya dengan buas. Ia menolakkan kepalaku, mungkin merasa jengah karena kuisap seluruh cairannya, tanpa mau menyisakan sedikit pun. aq tidak mengikuti perlakuannya, tapi terus menekan wajahku menjilati seluruh cairannya yang menetes dan mengalir ke pahanya. aq masih bersimpuh di celah-celah paha ILuh Putu , ketika ia mendekatkan wajahnya mencium bibirku. “Makasih ya Wan , kamu pintar banget bikin aq puas!”



Kulihat Dimas terpengaruh atas orgasme istrinya, ia berdiri dan berkata, “Ayo sayang, aq belum dapet nih!”



“Aaahh, aq masih capek, tapi ya dech. aq di bawah ya,” sambutnya sambil menelentangkan tubuh di sofa panjang tersebut. Suaminya mengambil posisi di sela-sela paha ILuh Putu dan menggesek-gesekkan penisnya ke klitoris ILuh Putu . ILuh Putu kembali naik birahi atas perlakuan Dimas. Makin lama Dimas memasukkan penisnya semakin dalam ke dalam vagina ILuh Putu . ILuh Putu membalas dengan membuka lebar-lebar pahanya. Kedua kakinya dipentang dan dipegang oleh kedua tangan suaminya. ILuh Putu lalu mengisyaratkan aq mendekatinya. aq jalan mendekati wajahnya. Ia lalu membuka celana panjangku hingga melorot ke lantai. Celana dalamku pun dibukainya dengan ganas dan kedua tangannya memegang penisku. Sambil menyentuh penisku, perlahan-lahan ia dekatkan wajahnya ke arah pahaku dan menjilat kepala penisku. “Ahhh, ssshhh, Ann …. Nikmatnyaaaa,” desahku sambil membuka bajuku. Kini kami bertiga benar-benar seperti bayi, telanjang bulat. Anehnya, aq tidak merasa malu seperti mula-mula. Adegan yang hanya kulihat dulu di blue film, kini benar-benar kualami dan kupraktekkan sendiri. Gila! Tapi akal sehatku sudah dikalahkan. Entah oleh rasa suka pada ILuh Putu atau karena hasrat liarku yang terpendam selama ini.

ILuh Putu semakin liar bergerak menikmati tusukan penis suaminya sambil melumat penisku. Kedua tanganku tidak mau tinggal diam dan meremas-remas kedua payudara ILuh Putu dengan putingnya yang semakin mencuat bagaikan stupa candi.



Hunjaman penis suaminya kulihat semakin hebat sebab ILuh Putu semakin kuat menciumi dan menjilati bahkan menelan penisku hingga masuk seluruhnya ke dalam mulutnya. Kurasakan kepala penisku menekan ujung tenggorokannya, tapi ILuh Putu tidak peduli, air ludahnya menetes di sela-sela bibirnya yang tak kenal lelah menelan penisku. Bahkan ketika seluruh penisku ia telan, lidahnya mengait-ngait lubang kencingku, rasanya agak panas, tapi geli bercampur nikmat. aq ikut merintih tanpa kusadari. Kini desahan dan erangan kami bertiga sudah melampaui adegan di film yang sudah tak kami hiraukan lagi. Sekilas sempat kulihat adegan di video memperlihatkan pergantian adegan dari adegan si perempuan Asia berjongkok di atas pinggang si pria Amerika Latin memasuk-keluarkan penisnya sambil menggelomoh penis si pria bule. Kemudian si pria bule menempatkan diri di belakang si perempuan dan memasukkan penisnya ke dalam anal si perempuan sambil kedua tangannya meremas payudara si perempuan. Dari bahwa, si pria Amerika Latin menciumi bibir si perempuan. Rintihan si perempuan bertambah kuat sewaktu kedua pria tersebut mengeroyok vagina dan analnya dengan hebat. Erangannya berganti dengan jeritan nikmat ketika kedua pria itu semakin kuat menghentakkan penis mereka dalam-dalam. Terpengaruh oleh adegan tersebut, Dimas menancapkan penisnya sedalam-dalamnya ke vagina istrinya. Tangan kiri ILuh Putu mengelus-elus klitorisnya sendiri dengan kencang, sedang penis suaminya masuk keluar semakin cepat. Penisku disedot kuat-kuat oleh ILuh Putu dan gigitan gemasnya kurasakan pada batang penisku. Remasanku makin kuat di payudara ILuh Putu sambil sesekali kuciumi bibirnya.



“Ahhh, aq hampir sampai, An … Aaahhh vaginamu enak benar!” rintih Dimas.



“Sabar sayang, aq juga hampir dapat. Sama-sama ya? Oooohhhh, akkhhh … enak benar tusukan kont*lmu. Ayo sayang, yang dalam ….. aaauhhggghhhhh …. Ooouukhhhhh,” rintih ILuh Putu semakin tinggi hingga tiba-tiba ia menjerit.



Jeritan ILuh Putu membahana memenuhi ruangan bagaikan raungan serigala, ketika dengan hebatnya penis suaminya menghunjam dengan cepat dan berhenti saat orgasmenya pun menjelang. Kedua pahanya menjepit pinggul suaminya sedang mulutnya menelan penisku hingga ujungnya kurasakan menekan tekak tenggorokannya. Kuperhatikan tubuh ILuh Putu yang indah bergetar-getar beberapa saat, apalagi di bagian pahanya.



Suaminya menghempaskan tubuh di atas tubuh ILuh Putu , sementara kedua tangan ILuh Putu memeluk tubuh suaminya. aq melepaskan diri dari ILuh Putu dan mengambil tempat duduk sambil mengamati mereka berpelukan sambil bertindihan.



Kulihat adegan film hampir habis. Berarti kami bertiga main satu setengah jam, sebab tayangan film tadi kulihat berdurasi dua jam, sedangkan waktu kami bercakap-cakap bertiga tadi, permainan film baru berlangsung setengah jam. “Luar biasa daya tahan ILuh Putu ,” pikirku.



Kudengar ILuh Putu berkata dari balik himpitan tubuh suaminya, “Ntar giliranmu ya Wan . Kasihan kamu belum apa-apa, padahal aq dan suamiku sudah dapat!”



“Nggak apa-apa An. Santai aja. aq kan cuma pelengkap penderita,” candaku.



“Jangan gitu dong say,” ILuh Putu menolakkan tubuh suaminya dan berdiri lalu mendekatiku. “Kamu kan orang penting, makanya kamu yang kami minta menemani saat istimewaku malam ini.” Ia cium bibirku lembut sambil melingkarkan kedua tangannya ke leherku.



“Mas, kita main di kamar aja yuk, biar lebih enak,” pinta ILuh Putu pada suaminya.



Suaminya hanya mengangguk dan mematikan video lalu bergerak mengikuti istrinya ke arah kamar mereka. aq masih duduk. ILuh Putu berhenti melangkah dan mengajakku, “Ayo dong Wan , kita di kamar aja, di sini kurang leluasa.” aq berdiri dan mengikuti mereka.



Kamar tidur mereka cukup luas, kira-kira 5 X 6 meter. Ranjang yang terletak di tepi salah satu sisi ruangan berukuran besar. Hawa sejuk AC menerpa ketika kami bertiga bagaikan anak-anak kecil, bertelanjang badan, beriringan masuk kamar. ILuh Putu langsung merebahkan tubuhnya di tengah ranjang. Suaminya mengikuti sambil melabuhkan ciuman. aq masih berdiri memandangi mereka, ketika tangan ILuh Putu mengisyaratkanku agar mendekati mereka. aq mengikuti ajakannya dan duduk di sisi lain tubuhnya sambil mengelus-elus lengan dan perutnya. Tangan ILuh Putu menarik pergelangan tanganku agar mengelus dan meremas payudaranya. Tanganku mulai beroperasi di bagian dadanya dan memainkan putingnya yang kembali mengeras akibat sentuhan jari-jariku. Kupilin-pilin putingnya dengan lembut dan kudekatkan mukaku ke dadanya. Lidahku kujulurkan menjilati puting payudaranya. Lama kugelitik putingnya, setelah itu kumasukkan putingnya ke dalam mulutku sambil melakukan gerakan menyedot. Saking gemasnya, kusedot juga payudaranya yang tidak begitu besar, tetapi masih kenyal karena belum pernah menyusui bayi. “Ooogghh, ya, yahh, gitu Wan , enak tuch …. ” desisnya sambil menyambut ciuman suaminya. Kedua payudaranya kuremas sambil terus mengisap, memilin, menyedot putingnya dengan gerakan bervariasi, kadang-kadang lembut, kadang ganas, hingga ILuh Putu menggeliat-geliat dilanda birahi.



Kuteruskan penjelajahan bibirku ke arah perutnya dan turun ke rambut-rambut halus di atas celah pahanya yang putih. Kembali lidahku bermain di klitorisnya dan celah-celah vaginanya yang mulai basah lagi. Ludahku bercampur dengan cairan vaginanya yang harum. Ciumanku semakin buas turun ke celah-celah antara vagina dan analnya. Ketika mendekati analnya, lidahku kuruncingkan dan kugunakan mengait-ngait celah-celah analnya. “Owww, apa yang kau lakukan Wan ? Koq enak banget sich?” jeritnya sambil menaikkan pinggulnya akibat perlakuan lidahku pada analnya. “Tenang sayang, nikmati saja,” kataku sambil menciumi analnya dengan bibirku dan menggunakan jari telunjuk kananku untuk memasuki analnya. “Sssshhh, aaahhhh, terusin Wan ! Yahhhh enakkkkk,” desahnya.



Dimas sudah menciumi payudara ILuh Putu dalam posisi terbalik, di mana dadanya diberikan untuk diraba dan diciumi oleh istrinya juga. Mereka berdua mendesah, tetapi kupastikan yang paling dilanda hasrat menggelora adalah ILuh Putu , sebab bagian bawah tubuhnya kuciumi habis-habisan, hingga semakin becek vaginanya akibat bibir dan lidahku yang tak berhenti melakukan aksinya.



“Sudah, sudah Wan . Ayo, sekarang giliran kamu!” tangan ILuh Putu menarik rambutku perlahan agar menghentikan aksiku pada vagina dan analnya. Lalu ia membuka kedua belah pahanya lebar-lebar sehingga menampakkan vaginanya yang merona merah jambu dengan sangat indahnya. Rambut-rambut halus di atas klitoris dan vaginanya memberikan nuansa romantis yang tak terlukiskan. Tubuh ILuh Putu benar-benar bagaikan pualam. Geliatnya begitu erotis, membuat pria manapun takkan mampu menguasai diri untuk tidak menyetubuhinya dalam keadaan begitu rupa. “Ayo sayang, jangan ragu-ragu membagikan cintamu padaku,” rayu ILuh Putu sambil terus menciumi dada suaminya yang ada di atas tubuhnya, sedang dadanya masih berada dalam kuluman Dimas, suaminya. aq berlutut di antara kedua pahanya dan penisku kutaruh pelan-pelan menyentuh klitorisnya. Ia menggelinjang-gelinjang antara geli dan nikmat. “Ooouggghh, jangan siksa aq dong, masukkan sayangggg!” erangnya.

aq tidak mengikuti permintaannya, melainkan terus memainkan penisku menggesek klitorisnya hingga kurasakan semakin tegang ditekan oleh kepala penisku. Dengan tangan kananku, kupegang pangkal penisku dan kusentuhkan juga ke labia vaginanya bergantian, kiri dan kanan, lalu sesekali mengusap celah-celah vaginanya dengan kepala penis dari arah klitorisnya ke bawah. “Ssshhh, ooohhhh, enak banget sayang …. Ayo dong, aq nggak tahan nichhh …. Masukin kont*lmu wannn ……” ILuh Putu memohon.



Tak tahan mendengar permintaannya, kujejalkan kepala penis ke celah-celah vaginanya, tapi tidak semuanya kumasukkan. Tangan kananku masih kupakai untuk menggerakkan penisku merangsek masuk dan menjelajahi dinding-dinding vaginanya, kanan dan kiri. Ia menaik-turunkan pinggulnya menyambut masuknya penisku. “Ohhhh, nikmaatttt …..” desisnya. Suaminya memandang ke arahku sambil tersenyum. Kini ia berlutut di sebelah kanan kepala ILuh Putu dan memberikan penisnya untuk dikulum isterinya.



Dengan lembut kumasukkan penisku makin dalam, perlahan-lahan hingga penisku masuk sebatas pangkalnya. “Aaaahhh …… ” erang ILuh Putu lagi. Kedua tangan ILuh Putu menarik tubuhku menindih badannya. Ia melakukan hal itu sambil tetap mengulum penis suaminya.



Gerakanku menaikturunkan tubuh di atas ILuh Putu berlangsung dengan ritme pelan, tetapi kadang-kadang kuselingi dengan gerakan cepat dan dalam. Berulang-ulang ILuh Putu merintih, “Gila Wan , enak banget kont*lmu! Oooouugghhhh … yahh …. aaahhh … sedappppp!” Pinggulnya sesekali naik menyambut masuknya penisku. Semakin lama gerakan pinggulnya makin tak menentu.



Gerakanku makin cepat dan kuat. Desahannya makin kuat mengarah pada jeritan. Dengan beberapa kali hentakan, kubuat ILuh Putu bergetar semakin tinggi menggapai puncak kenikmatan. “wan, terusin ….. Aaaahhhh, aq dapet lagi, oooouuggghhh!” ia menggeram sambil mengangkat pinggulnya menyambut tekanan penisku yang kuhunjamkan dalam-dalam ke vaginanya. Jari-jari tangannya memeluk punggungku dengan erat, bahkan cengkeraman kukunya begitu kuat, terasa sakit menghunjam kulitku, tetapi perasaan itu bercampur dengan kenikmatan luar biasa. Kurasakan guyuran cairan kenikmatannya membasahi penisku sedemikian rupa dan dinding vaginanya berkejat-kejat memijat batang penisku, hingga tak kuasa kubendung luapan spermaku memasuki rongga vaginanya. “iluh!!!! Ogggghhh, enak banget, sayang!” desahku sambil memeluk erat-erat tubuhnya dan menciumi bibirnya rapat-rapat. ILuh Putu menyambut ciumanku. Kurasakan bibir kami berdua agak dingin, sebab aliran darah kami seakan-akan terdesak ke bagian bawah. Kedua belah pahanya menjepit kedua pahaku dengan kuatnya dan jepitan vaginanya seolah-olah ingin mematahkan batang penisku. Dinding vaginanya masih berdenyut-denyut memilin penisku. Tak terkatakan nikmatnya.



Suaminya tahu diri dan menarik tubuh menyaksikan permainan kami berdua. Lama kami berpelukan dalam posisi berdekapan. Ia tidak mau melepaskan tubuhku. Denyutan vaginanya masih terus terasa memijat-mijat batang penisku, hingga perasaanku begitu nyaman dan damai dalam pelukannya. Beberapa kali ingin kutarik tubuhku, tapi ia tidak mengijinkan tubuhku meninggalkan tubuhnya. Ia hanya membolehkan tubuhku miring ke kanan, hingga ia pun miring ke kiri. Dengan masih berpelukan dalam keadaan miring, mulutnya masih terus menciumi mulutku. Bibir kami berpagutan dan lidahnya masuk rongga mulutku menggapai langit-langit mulutku. Kulakukan hal yang sama bergantian dengannya. Beberapa saat kemudian kurasakan cairan kenikmatan kami mengalir di sela-sela pahaku, juga kuperhatikan menetesi pahanya. Penisku mengecil setelah melakukan tugasnya dengan baik. aq melepaskan diri dari pelukannya dan berbaring di sebelah sebelah kiri tubuhnya. Suaminya menempatkan diri berbaring di sebelah kanannya. ILuh Putu kini diapit oleh dua pria. aq menatap langit-langit kamar mereka sambil merenung, betapa gilanya kami bertiga melakukan ini. aq tak tahu apa yang ada di benak mereka berdua. Elusan jari-jari ILuh Putu di tubuhku membuatku tak habis pikir, betapa dahsyat permainan perempuan ini. Ia memiliki kekuatan melawan dua pria sekaligus. Ia mencium bibir suaminya sambil berbisik. “Mas Dimas, makasih ya atas hadiah ulang tahunnya!” Lalu ia juga mencium bibirku, menatap dengan mata berkaca-kaca dan berkata, “ Wan, trims buat kadomu. Kami benar-benar berterima kasih padamu.” aq tak menjawab, merasa bodoh, tetapi haru menyambut ciumannya disertai tetesan air yang turun ke pipinya. aq mengusap air matanya sambil memagut bibirnya lembut. Lama kami melakukan hal itu dan kembali berbaring. ILuh Putu bangun dan mengambil handuk kecil untuk melap vaginanya yang basah oleh cairan kami berdua. Lalu ia kembali berbaring di antara suaminya dan aq .




Suaminya membelai-belai payudara ILuh Putu dan memberi tanda agar ILuh Putu menaiki tubuhnya. Rupanya suaminya minta dilayani lagi. ILuh Putu lalu menempatkan diri di atas tubuh suaminya. Mula-mula ia berjongkok di atas pinggang suaminya dan memasukkan penis suaminya dengan dibantu oleh tangan kanannya. Setelah penis tersebut masuk, perlahan-lahan ia menaik-turunkan tubuhnya di atas tubuh suaminya. Suaminya menyambut gerakan ILuh Putu sambil meremas-remas payudaranya.



Beberapa saat kemudian ILuh Putu merebahkan tubuhnya di atas tubuh suaminya. Gerakan mereka makin kuat. Sesekali pantat suaminya terangkat ke atas, sedang ILuh Putu menurunkan tubuhnya dan menekan kuat-kuat hingga penis suaminya menancap dalam-dalam. aq beringsut menuju bagian bawah tubuh mereka dan memperhatikan bagaimana penis suaminya masuk keluar vagina ILuh Putu . Kudengar suara suaminya, “Ann, analmu kan nganggur tuch. Gimana kalau dimasuki penis Agus seperti yang pernah kulakukan?”



Kudengar suara ILuh Putu , “Ya Mas, aq baru mau usul begitu. Tahu nich, kalian berdua begitu pandai memuaskan aq . Ayo Wan , tusuk analku dong!” pintanya memohon. aq heran juga atas kelakuan suami istri ini, tetapi kupikir mungkin karena ILuh Putu pernah di luar negeri, hal-hal begini tidak aneh lagi buatnya. Bagiku memang pengalaman baru. Main dengan perempuan beberapa kali pernah kulakukan, tapi main bertiga begini apalagi mengeroyok vagina dan anal sekaligus, ini benar-benar pengalaman luar biasa bagiku.



Kuamati kemaluan kedua suami istri itu. Perlahan-lahan kuelus-elus vagina ILuh Putu yang basah oleh cairannya. Jari-jariku kemudian mengarah ke analnya. Dengan cairan vaginanya kubasahi lubang analnya. Telunjuk jari kananku kumasukkan pelan-pelan ke dalam analnya. “Yaaah gitu Wan , enak tuch…. Lebih dalam lagi!!! Ayoooo!!!!” desahnya dengan suara yang serak-serak basah karena dilanda nafsu.



Jariku masuk makin dalam ke analnya membuat gerakan tubuhnya semakin tak menentu. Dengan vaginanya dirojok penis suaminya dan jariku memasuki analnya, ILuh Putu berkayuh menuju pulau kenikmatan. “wan, jangan cuman jarimu dong, sayang! Sekarang masukin penismu ….. Ayooo dong!!!” pintanya.



Kedua paha ILuh Putu berada di bagian luar paha suaminya, membuka lebar-lebar celah vaginanya bagi masuknya penis suaminya. Kutempatkan kedua pahaku menjepit paha ILuh Putu . Kepala penis kubalur dengan air ludahku dan kumasukkan perlahan-lahan ke dalam anal ILuh Putu . Mula-mula agak susah, sebab sempit, tetapi mungkin karena mereka sudah pernah melakukan hal itu, tak terlalu masalah bagi penisku untuk melakukan eksplorasi ke dalam analnya. “Sssshhhh, ohhhh enak banget wanss! Terusin yang lebih dalam sayang!” rintihnya.

aq bergerak makin leluasa memasuk-keluarkan penisku ke dalam analnya. Sedang dari bawah, penis suaminya masuk keluar vaginanya. ILuh Putu berada di antara tubuh suaminya dan aq , melayani kami berdua sekaligus mengayuh biduk kenikmatan tak terperikan. Gerakan suaminya makin kuat, mungkin tak lama lagi ia akan orgasme. ILuh Putu pun semakin liar menggerakkan pinggul dan pinggangnya, apalagi dari bawah, suaminya menyusu pada payudaranya secara bergantian. Jeritan ILuh Putu yang begitu kuat seperti tadi kembali memenuhi ruangan kamar itu. Namun agaknya tak masalah bagi mereka, sebab rumah mereka begitu besar dan dengan konstruksi yang begitu bagus, suara rintihan dan jeritan kami dari dalam kamar tersebut takkan terdengar keluar.



Kedua tangan ILuh Putu memeluk tubuh suaminya erat-erat sambil menekan tubuhnya kuat-kuat hingga kupastikan penis suaminya telah masuk sampai pangkalnya, sedangkan penisku kugerakkan berirama ke dalam analnya. “ Wan, lagi Wan , yang kuat!!” pinta ILuh Putu . Kedua pundak ILuh Putu kupegang kuat sambil menghentakkan penis sedalam-dalamnya ke dalam analnya. Aneh, kupikir ia akan kesakitan diserang demikian rupa pada analnya, ternyata sebaliknya, ia malah merasakan kenikmatan luar biasa menyertai kenikmatan hunjaman penis suaminya.



Kami bertiga secara cepat melakukan gerakan menekan. Suaminya dari bawah, ILuh Putu di atasnya menekan ke bawah, aq dari atas tubuh ILuh Putu menekan dalam-dalam penisku ke dalam anal ILuh Putu . “Massss, oooouggghhhh wan …. aq dapet lagi! Ouuuggghhhhhhhhhhhh ……… sssshhhhhh ……. akkkkhhhhh,” jerit ILuh Putu . Kurasakan betapa jepitan analnya begitu kuat, sama seperti vaginanya tadi, menjepit penisku. Denyut kenikmatan kurasakan begitu hebat. Tak berapa lama, ILuh Putu memintaku melepaskan diri dari suaminya. Ia lalu berlutut tepat di depanku. Semula aq tak mengerti maksudnya.



Kuelus-elus punggung, pinggul dan payudaranya dari belakang tubuhnya. Tangan kanannya ia mencari penisku dan mengarahkan penisku ke analnya lagi. “Wah, masih mau lagi dia?” kataku dalam hati. Penisku kembali memasuki analnya dalam posisi kami berdua berlutut. Lalu ia mengisyaratkan aq merebahkan tubuh ke belakang. aq turuti permintaannya dan dengan penis tetap berada di dalam analnya, aq berbaring terlentang sedang ILuh Putu kini ada di atasku dalam posisi sama-sama terlentang. Ia mengambil inisiatif bergerak menaik turunkan tubuhnya hingga penisku masuk keluar dengan bebasnya ke dalam analnya. Dari atas sana kuamati suaminya bangkit mendekati kami berdua dan kembali mengarahkan penisnya ke vagina ILuh Putu . Kini gantian aq yang berada di bawah, ILuh Putu di tengah, dan suaminya di atas ILuh Putu .





Desahan, rintihan dan jeritan kami silih-berganti dan kadang-kadang bersamaan keluar dari bibir kami bertiga. Tanganku kumainkan meremas-remas payudara ILuh Putu dari bawah. Beberapa saat kemudian, di bawah sana, suaminya berteriak, “Ayo sayang, aq mau keluar nih!!!!”



“Tunggu sayang,” kata ILuh Putu , dan tiba-tiba ia bangkit hingga penisku terlepas dari analnya. Dengan cepat ia tolakkan tubuh suaminya, hingga jatuh terbaring, lalu ia berlutut di antara paha suaminya dan menggenggam penis suaminya sambil memasuk-keluarkan penis itu ke dalam mulutnya. Cairan sperma suaminya muncrat mengenai wajah dan mulut ILuh Putu , tetapi ia tidak jijik menjilati cairan yang keluar itu. Kuperhatikan ulah ILuh Putu terhadap penis suaminya. Penisku masih tegang menanti giliran berikut.

ILuh Putu menoleh ke arahku sambil berkata, “ Wan, masih mau lagi, kan? Ayo, sayang!” Ia kemudian menungging di depan tubuhku sambil terus menjilati penis suaminya yang semakin lemas. Kutempatkan tubuh di belakang ILuh Putu lalu kumasukkan kembali penis ke dalam analnya. “ Wan, ganti-gantian dong masukin penismu, jangan hanya analku. Bergantian mem*kku juga sayang!” katanya. “Wah, hebat benar ILuh Putu , masih juga ada permintaannya yang begini rupa?” pikirku.



Kucabut penisku dari analnya dan kumasukkan ke dalam vaginanya yang merah merekah. Cairannya masih banyak tapi penisku tetap dijepit kuat sewaktu memasuki vaginanya. Usai memasukkan penis ke vaginanya dalam 2-3 kali hunjaman, kucabut lagi dan ganti analnya kutusuk 2-3 kali. Begitu seterusnya, hingga kudengar kembali ia menjerit pertanda akan orgasme lagi. “Aaaaggghhh, nikmatnyaaahhhhh …….. wans!!!! Ooooogggghhhh ……..” Jepitan vaginanya begitu luar biasa saat jeritannya terdengar, hingga tak bisa lagi kutahan aliran spermaku kembali memasuki kepala penisku dan keluar tanpa tedeng aling-aling. “Aaaahhh, Annn ….. nikmat sekali sayang!” erangku sambil memeluk tubuhnya dari belakang dan meremas-remas kedua payudaranya. Tubuhku masih menghimpit tubuhnya dari belakang, sedangkan ILuh Putu masih terus menciumi dan menjilati penis suaminya. Tak bosan-bosannya ia melakukan itu. Benar-benar pemain seks yang hebat!





Kami bertiga berbaring lunglai dalam keadaan telanjang di ranjang berukuran king size itu. Sprey ranjang sudah kusut dan di sana-sini lelehan cairan kenikmatan kami bertiga bertebaran. aq benar-benar lelah dan ngantuk hingga tertidur. Lewat tengah malam, kurasakan jilatan lidah pada penisku. Dengan mata berat, kutoleh ke bawah, kulihat ILuh Putu sudah menciumi dan menjilati penisku kembali. Di sebelahku suaminya tertidur nyenyak. Penisku yang lemas, kembali tegang karena perlakuan lidah dan mulut ILuh Putu . Melihat keadaan itu, ILuh Putu senang dan mengajakku main lagi. ILuh Putu menempatkan pinggulnya di tepi ranjang, kedua kakinya berjuntai ke bawah hingga terpampanglah belahan vaginanya yang merekah. Entah sudah berapa kali tusukan suaminya dan aq telah dialami vagina ini, tetapi seakan tak kenal lelah dan memiki kemampuan tempur yang dahsyat.




Sambil menempatkan diri di depannya, penisku kuarahkan kembali memasuki vaginanya. ILuh Putu yang berbaring kembali merintih saat penis kumainkan di klitoris dan vaginanya. Geliat pinggulnya begitu erotis menyambut hunjaman penisku. Gerakan kami berdua semakin cepat, hingga akhirnya tubuhku ia tarik kuat-kuat menjatuhi tubuhnya. Penisku masuk sedalam-dalamnya menikmati remasan dinding vaginanya. aq belum dapat lagi, sehingga penisku masih tetap tegang. Kami berdua masih berpelukan dalam posisi tersebut. ILuh Putu berbisik di telingaku, “ Wan, lihat nggak tadi. Suamiku bisa main beberapa ronde, padahal biasanya satu ronde saja ia sudah menyerah. Mungkin karena ada teman mainnya, jadi semangat dia.” aq tidak menjawab. Ia melanjutkan, “Ngomong-ngomong penismu koq kuat banget sih, main beberapa ronde, koq kuat betul? Kau suka minum obat kuat ya? Atau kau sudah pengalaman main sama perempuan nich?” desaknya.



“Ah, aq bisa kuat gini kan karena ILuh Putu . Abis kamu dulu tolak cintaku sih,” jawabku.



“Tapi sekarang kamu bisa menikmati tubuhku juga walau aq sudah bersuami, kan?” rajuknya.



“Iya, tapi bagaimanapun Dimas masih suami kamu? Kamu bukan nyonya wawan, kan?” balasku.



“Sudahlah, yang penting hatiku dan tubuhku bisa kau miliki juga di samping suamiku,” katanya menutup pembicaraan kami, sambil menciumi bibirku lagi. aq terdiam dan bangkit berdiri. “Mau ke mana, Wan ?” tanyanya melihatku berjalan keluar kamar.



“Aku mau duduk di luar dulu,” kataku sambil melangkah keluar. aq memungut celana dalamku dan duduk di ruang tempat kami nonton video tadi. Beberapa saat kemudian kulihat ILuh Putu menyusulku, masih dalam keadaan telanjang. Ia duduk di sebelahku. “Ada apa, Wan ? Kamu tersinggung atas kata-kataku tadi?” tanyanya.



“Nggak An. aq cuma tak habis pikir, koq bisa-bisanya aq melakukan hal ini pada kamu yang sudah bersuami dan suamimu mengijinkan,” kataku sambil menatap wajahnya.



“ Wan, hidup ini memang penuh misteri,” katanya berfilsafat. “Yang penting, kita menjalaninya dengan tenang dan damai; bahkan kamu dapat pahala dengan memberikan kebahagiaan buatku dan suamiku.” “Atau kamu nyesel atas kejadian ini,” desaknya sambil membelai wajahku.



“Tidak sayang, aq tidak menyesal. Yang kupikirkan bagaimana jika aq tak mampu melepaskan diri darimu sebab dulu pernah mencintaimu,” kataku sambil menciumi rambutnya.

ILuh Putu merebahkan kepalanya di pangkuanku dan jari-jarinya bermain lembut di pahaku, bisiknya “Aku hanya menjalani hidup ini Wan . Suamiku tahu kalau aq benar-benar ingin punya anak, tapi ia tidak bisa menghamiliku. Kami sudah lama membicarakan dirimu dan menimbang segalanya. aq , kelak kau menikah dengan gadis baik, yang bisa memberikanmu kebahagiaan seutuhnya.” Jari-jarinya terus menelusuri setiap inci pahaku hingga kurasakan kontol ku kembali menegang.


“An, aq mau tanya satu hal. Kuharap kau tidak tersinggung,” kataku. “Koq kau begitu ahli main, sampai main anal segala?” tanyaku.


“Oh itu. Kamu tidak usah curiga. Jenuh menunggu anak tidak kunjung ada, kami berdua suka mencoba-coba berbagai posisi. Tadinya sih atas anjuran dokter, mana tahu bisa jadi. Lama-lama setelah suamiku mau periksa ke dokter, baru ketahuan kalau bibitnya lemah, sehingga tak bisa membuahi rahimku. Tapi kami sudah telanjur suka posisi macem-macem. Begitulah ceritanya Wan !”

aq tidak menanggapi kalimatnya dengan kata-kata, tetapi mengangkat dagunya dan mencium bibirnya. Ciuman membara yang kembali terjadi di antara kami membuat kami berdua kembali hanyut dalam gelora asmara. Jari-jarinya bermain di dadaku sedangkan jari-jariku membelai tubuhnya. Ia berlutut ia antara pahaku dan kembali mencium dan menjilati penisku sehingga mencapai ketegangan puncak. “Gimana Wan , kamu mau main lagi kan?” tanyanya sambil memandang wajahku. “Ya sayang, tapi kamu tidak capek?” “Nggak Wan , demi kamu, aq mau lagi,” jawabnya. ILuh Putu berbaring di sofa panjang dan ketika aq akan menindihnya dari atas ia melarangku. “Kenapa, An?” tanyaku tak mengerti. “Ntar dulu, kita coba posisi ini. Kau pasti suka deh!” katanya. Ia turun dari sofa ke karpet di bawah, lalu ia tarik kedua kakinya ke arah kepalanya, kedua tangannya menahan belakang lututnya hingga kembali vaginanya terpampang lebar-lebar menantikan kedatangan penisku. aq memasukkan penis ke dalam vaginanya sambil menikmati posisi tersebut. Sambil memasuk-keluarkan penisku ke dalam vaginanya, kuamati ILuh Putu semakin menarik bagian bawah tubuhnya ke atas sedemikian rupa hingga pinggulnya agak terangkat. aq mulai paham maksudnya. Dengan posisi berlutut, aq memasukkan penisku ke vaginanya. Hunjaman penis agak berat kurasa dengan posisi itu, tetapi nikmatnya tak terkatakan.

Beberapa saat kami mempertahankan posisi itu, lalu ia berkata, “ Wan, pegang tanganku.” Kutarik kedua tangannya dan tubuhnya melekat erat di tubuhku hingga payudaranya begitu terasa kenyal menghimpit dadaku. “ Wan, kamu kuat nggak jika berdiri sekarang?” bisiknya pelan di telingaku. aq tidak menjawab, tapi berusaha berdiri sambil menapakkan kedua tanganku di belakang tubuh. Akhirnya kami berdua berdiri dengan posisi saling menempel. Tiba-tiba kedua kakinya ia angkat tinggi dan memeluk kedua pahaku. Untungnya tubuh ILuh Putu langsing, sehingga aq kuat dibebani oleh tubuhnya dengan cara demikian. Sambil memeluk leherku erat-erat, ia menaik-turunkan tubuhnya hingga vaginanya turun naik di atas penisku. Kupegang erat kedua bongkah pantatnya sambil menghunjamkan penis ke dalam vaginanya.


“ Wan, jalan yuk,” bisiknya lagi. aq menurut saja kata-katanya. Kulangkahkan kaki selangkah demi selangkah mengitari ruangan itu sambil menikmati naik-turunnya tubuh ILuh Putu menghunjam penisku. Baru kuingat, inilah yang disebut dalam Kamasutra sebagai posisi monyet menggendong anaknya. Kami melakukan hal itu agak lama dan kemudian ia berkata, “ Wan, aq udah mau dapet lagi. Turunkan aq dong!”

Kuturunkan tubuhnya dan ia mengambil posisi berlutut menghadap sofa sambil memintaku memasuki tubuhnya dari belakang. Kuarahkan penis ke vaginanya lalu memaju-mundurkan tubuhku sambil meremas-remas kedua payudaranya dari belakang. Erangan ILuh Putu semakin kuat ketika hunjaman penisku semakin cepat masuk-keluar vaginanya. aq tidak ingat sudah berapa lama kami melakukan itu, ketika tiba-tiba kurasakan dinding vaginanya kembali berdenyut-denyut tanda akan orgasme lagi. “Guuuussss …. Aaaauuuukhhhhhh nikmatnya sayanggggg!!!” jeritnya sambil menghempaskan pantatnya kuat-kuat ke arah pahaku. Cairan vaginanya begitu banyak kurasakan, “Ann, koq banyak banget cairanmu?” tanyaku heran. Masih dengan napas tersengal-sengal, ia menjawab, “ Wan, akh, eeeh….. aq kadang-kadang bisa orgasme sambil keluar pipis. Kalau benar-benar horny, itu yang kualami. Dengan Dimas kejadian begini amat jarang, tapi denganmu koq bisa begitu mudah kurasakan? ” “Maaf ya Wan , jadi becek gini,” katanya. “Kamu jadi nggak bisa orgasme dengan beceknya memek ku. Pake analku lagi dech,” katanya.


Kutempatkan tubuhnya di sofa dan kuangkat kedua kakinya ke atas sambil mengarahkan penis ke analnya yang basah akibat tetesan cairannya. Kepala penisku masuk sedikit demi sedikit. Kumasukkan hingga leher penisku. Pada tahap itu, kukeluarkan lagi penisku. Demikian seterusnya masuk keluar. Ia merengek, “ Wan, masukkan lebih dalam dong! Jangan siksa aq , aq jadi mau dapat lagi nih karena kepandaian kamu main!” Kutekan penisku masuk keluar makin dalam ke analnya, sementara kedua tanganku menahan kedua kakinya yang terpentang lebar-lebar. Jari-jari tangan kanannya menampar-nampar labia vaginanya dan sesekali memilin-milin klitorisnya, sedangkan tangan kirinya meremas-remas kedua payudaranya bergantian. “Kasihan juga perempuan ini, andaikan suaminya bangun, ia sudah bisa membantu meremas payudara dan menyentuh vaginanya,” pikirku. Kami berdua semakin cepat melakukan gerakan, geliat pinggulnya begitu seksi ketika hunjaman penisku semakin cepat ke dalam analnya. Dengan suatu sentakan kuat, kumasuki liang analnya sedalam-dalamnya dan kunikmati denyutan analnya yang begitu kuat hingga kurasakan seakan-akan spermaku tertahan akibat jepitan hebatnya. aq merasa tersiksa atas keadaan itu, dan dengan cepat kucabut penisku tanpa menghiraukan protesnya, “Ada apa, Wan ? Keluarin aja di situ!” Cairan spermaku hampir saja muncrat di luar tubuhnya, karena aq sudah mencapai puncak kenikmatan. Kulihat vaginanya masih membuka lebar, kupentang kedua pahanya dan kembali penis kubenamkan dalam-dalam memasuki rongga vaginanya. Denyutan vaginanya masih terasa begitu kencang tetapi karena begitu banyak cairannya, jepitannya tak sekencang analnya. Sambil mengerang kuhunjamkan penisku sedalam-dalamnya. “wann, gila kamuuuuu ….. enak banget sihhhhhh?” jeritnya sambil memeluk pinggangku kuat-kuat dan merasakan kukunya lagi-lagi menancap di bagian belakang tubuhku.


Tak terasa kami berdua main dua ronde lagi di ruang keluarga itu. Dan tertidur dalam keadaan berpelukan dengan bertelanjang di karpet. Kami baru terbangun ketika merasakan silau cahaya matahari memasuki celah-celah gordyn ruangan itu. ILuh Putu terbangun, hingga membuatku juga ikut terbangun. Kami berdua berdiri sambil berciuman lagi. Sambil menggandeng tanganku, ILuh Putu mengajakku menuju kamar tidur mereka dan kami menyaksikan suaminya masih tidur nyenyak. ILuh Putu mengajakku mandi berdua di kamar mandi di kamar mereka. Kami berdua mandi di bathtub saling menyabuni tubuh dan kembali main satu ronde di dalam air. Luar biasa. Entah sudah berapa kali orgasme yang ILuh Putu nikmati. Ketika kami keluar dari kamar mandi, suaminya masih tidur, sampai ILuh Putu membangunkannya dengan ciuman lembut.


Setelah suaminya mandi, kami sarapan bertiga. Suaminya minta maaf karena begitu nyenyak tidur. ILuh Putu menukas, “Nggak apa-apa koq Mas. Wawan maklum dan ia bisa melayani permintaanku main lagi di ruang keluarga dan di kamar mandi.”

“Luar biasa. Kalian berdua benar-benar hebat,” puji suaminya tanpa rasa cemburu sedikit pun. “ Wan, aq sangat berterima kasih atas kedatanganmu. Belum pernah kulihat ILuh Putu segembira ini,” lanjutnya. “Kuharap ini bukan yang terakhir kali kita bertiga, walaupun tadinya aq merasa aneh dengan ide gilanya ILuh Putu mengajak kamu main dengan kami. Setelah kualami sendiri, ternyata amat nikmat. aq sendiri merasa seakan-akan menjadi pengantin baru kayak dulu lagi,” katanya lagi. aq hanya tersenyum menanggapi percakapan itu.

Itulah pengalamanku pertama kali bertiga dengan ILuh Putu dan suaminya. Beberapa kali kami masih melakukan hal serupa. Kadang-kadang ILuh Putu memintaku tidur di rumahnya ketika suaminya tugas selama tiga minggu di luar negeri. Tiada hari tanpa persetubuhan yang kami lakukan berdua. Uniknya lagi, saat suaminya menelepon dari luar negeri, ILuh Putu sengaja mengaktifkan headphone agar suaminya dapat mendengar desahan dan rintihan kami. Entah apa yang dilakukan suaminya di ujung sana, tapi ia berterima kasih kepadaku yang mau membantu mereka. Hal itu kami lakukan cukup lama.

Pernah ILuh Putu mengajak aq dan suaminya main bersama seorang teman perempuannya waktu kuliah di Jepang . Henny namanya, orang Sunda. Orangnya tidak secantik ILuh Putu , tetapi manis. Sudah menikah tetapi juga sama dengan ILuh Putu , belum punya anak. Akhirnya aq mengerti bahwa baik ILuh Putu maupun Henny adalah biseks. Mereka bulan lesbian murni, tetap menginginkan lelaki, tetapi tak bisa melupakan teman intimnya dulu. Kisah ini akan kuceritakan di saat berikut. Suami ILuh Putu sangat berterima kasih, ketika setahun kemudian meneleponku memberitahukan bahwa ILuh Putu sedang hamil dua bulan. Ia memintaku datang ke rumah mereka, tetapi aq mengelak dengan alasan sedang ada kerjaan kantor yang tak dapat ditinggalkan. Padahal, aq tak kuasa menahan gejolak di hati, bahwa benih yang dikandung ILuh Putu adalah anakku. aq hanya dapat berharap mereka bahagia dengan kehadiran anak itu. Tiga tahun kemudian aq menikah dengan seorang gadis Jawa. Ia tidak secantik ILuh Putu , tidak juga semanis Henny, tetapi ia mencintaiku dengan tulus dan mau menerima diriku apa adanya. Pernah ILuh Putu meneleponku karena rindu lama tak bertemu denganku dan bertanya apakah aq tidak ingin melihat anakku yang pernah ia kandung. aq katakan rindu, tetapi tak kuasa bertemu mereka. Hanya berharap mereka bahagia dan rukun selalu. Mendengar kata-kataku, ILuh Putu terisak di telepon dan berharap, jika suatu ketika aq mau bertemu dengannya, Dimas tak pernah cemburu, bahkan jika aq memintanya, ia akan melayaniku lagi!hi..hi...hi.....jangan konak ya membaca cerita sex khusu 17 tahun keatas ku ini ya! jadi pengen ngentot threesome lagi ceritaain kisah ini!


3 komentar:

Anonim mengatakan...

foto sarah azhari bugil dan koleksi foto dan video bugil lainnya...

http://foto-sarah-azhari-bugil.blogspot.com/

http://foto-sarah-azhari-bugil.blogspot.com/

http://koleksi-foto-bugil-hot.blogspot.com/

http://koleksi-foto-bugil-hot.blogspot.com/

http://foto-sarah-azhari-bugil.blogspot.com/

http://koleksi-video-bugil-hot.blogspot.com/

http://koleksi-video-bugil-hot.blogspot.com/

http://foto-sarah-azhari-bugil.blogspot.com/

http://koleksi-foto-bugil-hot.blogspot.com/

http://koleksi-foto-bugil-hot.blogspot.com/

http://foto-sarah-azhari-bugil.blogspot.com/

http://koleksi-video-bugil-hot.blogspot.com/

http://koleksi-video-bugil-hot.blogspot.com/

http://foto-sarah-azhari-bugil.blogspot.com/

http://koleksi-foto-bugil-hot.blogspot.com/

http://koleksi-foto-bugil-hot.blogspot.com/

http://foto-sarah-azhari-bugil.blogspot.com/

http://koleksi-video-bugil-hot.blogspot.com/

http://koleksi-video-bugil-hot.blogspot.com/

http://foto-sarah-azhari-bugil.blogspot.com/

http://koleksi-foto-bugil-hot.blogspot.com/

http://koleksi-foto-bugil-hot.blogspot.com/

http://video-sarah-azhari-bugil.blogspot.com/

http://video-sarah-azhari-bugil.blogspot.com/
















.

Unknown mengatakan...

*** NITIP LAPAK NYA GAN ***

= > KAMI HADIR MEMBERIKAN SOLUSI UNTUK MENGATASI PROBLEM ANDA DAN MENJADIKAN PASUTRI LEBIH HARMONIS

= > INFO LEBIH LENGKAP '' KLIK '' DI BAWAH INI GAN,,,,



Category: PEMBESAR ALAT VITAL PRIA

OBAT PEMBESAR PENIS PERMANEN VIMAX PILLS

ALAT PEMBESAR PENIS VAKUM BIG & LONG


Category: ALAT BANTU SEX PRIA

ALAT BANTU SEX PRIA VAGI PUSSY SENTER ELEKTRIK

ANDA JAUH DARI PASANGAN ANDA BONEKA FULL BODY SOLUSINYA

ALAT BANTU SEXUALITAS PRIA VAGI GETAR GOYANG SUARA MERINTIH



Category: ALAT BANTU SEX WANITA

ALAT BANTU SEX WANITA PENIS BEROTOT GETAR ELEKTRIK

ALAT BANTU SEX WANITA KAPSUL PENGGELI BERGETAR

ALAT BANTU SEX WANITA PENIS IKAT PINGGANG

ALAT BANTU SEX WANITA PENIS MUTIARA GETAR GOYANG ELEKTRIK



Category: OBAT KUAT

OBAT KUAT MAXIMUM POWERFUL


Category: KECANTIKAN

OBAT PENGGEMUK BADAN KIANPI PIL SUPER

PELANGSING BADAN HERBAL

CREAM PEMUTIH WAJAH ALAMI

OBAT PENINGGI BADAN SUPER

CREAM PERONTOK BULU

OBAT PENUMBUH RAMBUT

CREAM PEMUTIH SELANGKANGAN

CREAM PENGHILANG SELULIT

CREAM PENGHILANG BEKAS LUKA

CREAM PEMERAH BIBIR

OBAT PEMUTIH GIGI

PENINGGI BADAN HERBAL GROW UP SUPER



*** TRIMAKASIH GAN,,,,,,,,,pG

Pangkalan Maya mengatakan...

Update Togel, Prediksi Togel, Prediksi Angka, Prediksi Jitu, Bocoran Togel, Bocoran Jitu, Bocoran Angka, Angka Main, Angka Jitu, http://www.updatetogel.com/2016/12/prediksi-togel-hk-hongkong-23-desember-2016.html